• Memuat kategori...

Alur Cerita Anime 86 -Eighty Six-: Perang, Diskriminasi, dan Harapan di Balik Medan Tempur

Urbansiana Media Infotainment
Gayu Yunma Ramadhan
6 April 2025 pukul 00.00
Alur Cerita Anime 86 -Eighty Six-: Perang, Diskriminasi, dan Harapan di Balik Medan Tempur
Anime 86

Cikarang, Urbansiana.com,- Anime 86 -Eighty Six- bukan sekadar kisah perang antar mesin, tapi juga potret kelam tentang diskriminasi, politik, dan perjuangan untuk hidup layak. Ceritanya berpusat di Republik San Magnolia, sebuah negara yang mengklaim bahwa perang melawan mesin otonom bernama Legion tidak menimbulkan korban jiwa. Tapi kenyataannya, mereka menyembunyikan fakta bahwa pasukan tempur mereka adalah manusia sungguhan dari distrik ke-86—kaum tertindas yang dianggap tidak layak disebut warga negara.


Republik San Magnolia membagi masyarakatnya berdasarkan warna rambut dan mata. Warga dengan penampilan “ideal” tinggal nyaman, sementara etnis minoritas seperti Spearhead dikirim ke garis depan tanpa pengakuan. Mereka bukan sekadar tentara—mereka adalah pion yang dikorbankan demi ilusi perdamaian.


Mayor Vladilena Milizé (Lena), seorang Handler dari kalangan elit, ditugaskan mengawasi unit Spearhead—pasukan elit dari kelompok 86. Lewat hubungan via komunikasi jarak jauh, Lena mulai menyadari kenyataan pahit di balik sistem negaranya. Di sisi lain, pemimpin Spearhead, Shinei Nouzen (Shin), membawa trauma masa lalu dan beban kehilangan teman-teman yang telah gugur.



Spearhead akhirnya ditugaskan dalam misi terakhir—sebuah misi bunuh diri yang dimaksudkan untuk menyingkirkan mereka secara “alami”. Tapi mereka tidak menyerah. Dengan tekad dan keberanian, mereka menembus batas wilayah Republik, menjelajahi daerah yang selama ini diklaim sebagai ‘tanpa harapan’.

Satu per satu anggota gugur, tapi beberapa yang tersisa, termasuk Shin, berhasil melampaui garis akhir—sebuah harapan baru yang tak mereka duga.


Kelompok kecil Spearhead ditemukan oleh Federasi Giad, negara lain yang juga berperang melawan Legion. Di sana, untuk pertama kalinya mereka diperlakukan sebagai manusia. Mereka mendapatkan nama, tempat tinggal, bahkan kesempatan untuk hidup normal.


Namun luka perang dan panggilan hati mereka belum berakhir. Alih-alih menikmati hidup damai, mereka memilih untuk kembali ke medan tempur—kali ini bukan karena dipaksa, tapi karena mereka sadar: selama Legion masih ada, dunia belum benar-benar bebas.


86 -Eighty Six- bukan hanya soal teknologi tempur dan taktik militer. Ini adalah kisah tentang kemanusiaan, sistem yang menindas, dan keberanian untuk melawan ketidakadilan. Dalam latar distopia yang menyakitkan, anime ini menyuarakan perjuangan hidup yang sangat manusiawi.

Melalui perjalanan Spearhead dan Lena, kita diajak mempertanyakan kembali: apa arti menjadi manusia? Dan siapa yang layak untuk menentukan harga sebuah nyawa?


Artikel Terkait dari Kategori Otaku